NPM-ID-0419-09-2019
Kanker adalah penyakit yang cerdik dan dapat bersembunyi dari deteksi dan perlawanan oleh sistem imun di tubuh kita. Sistem imun seharusnya bisa membantu melindungi tubuh dari kanker dengan cara mengirim sel-sel T yang berperan sebagai 'polisi' untuk menyerang sel kanker. Namun, beberapa jenis kanker dapat menghasilkan sejumlah protein yang berfungsi seperti 'rem' yang membuat sel T terhenti dari proses mengenali dan menyerang sel kanker. Salah satu rem ini berupa protein programmed death-ligand 1 atau PD-L1 yang dapat membuat sel kanker menghindari sistem imun.1,2
Salah satu rem ini berupa protein programmed death-ligand 1 atau PD-L1 yang dapat membuat sel kanker menghindari sistem imun.1,2
PD-L1 bekerja seperti rem yang bisa menonaktifkan sel-sel T. Memblokir PD-L1 adalah salah satu cara mencegah kanker menonaktifkan sel T dalam tumor microenvironment - tempat dimana sel kanker tumbuh dan berinteraksi dengan sel-sel lainnya.2,3 Imunoterapi kanker dapat menahan rem ini agar sistem imun bisa berfungsi untuk mengenali dan menghancurkan sel kanker.
Berbagai penelitian tengah mempelajari apakah protein PD-L1 dalam jumlah besar menjadi indikasi bahwa kanker tersebut akan memiliki kecenderungan untuk merespons pengobatan dengan imunoterapi yang memblokir PD-L1.2,4
Seiring pertumbuhan kanker, terdapat banyak sel lainnya yang masuk ke tumor microenvironment atau disebut juga sebagai ‘tumor infiltrating immune cell’ yang juga dapat menunjukkan jumlah protein PD-L1 pada berbagai jenis kanker.1,2,5-7
Seiring pertumbuhan kanker, terdapat banyak sel lainnya yang masuk ke tumor microenvironment atau disebut juga sebagai ‘tumor infiltrating immune cell’ yang juga dapat menunjukkan jumlah protein PD-L1 pada berbagai jenis kanker.1,2,5-7
PD-L1 pada sel kanker dan sel imun yang masuk ke dalam tumor tersebut dapat mencegah sel T menyerang sel kanker.
Berbagai penelitian sedang dilakukan untuk mengevaluasi apakah pengukuran jumlah PD-L1 pada sel kanker dan sel imun, atau hanya pada sel imun dapat memberikan prediksi seberapa baik obat-obatan tertentu dapat bekerja.8,9
Sejumlah uji klinis juga sedang berlangsung untuk mempelajari seberapa penting pengukuran jumlah PD-L1, baik pada sel kanker dan sel imun yang masuk ke tumor pada berbagai jenis kanker. Hal ini dapat membantu para dokter untuk menentukan pasien mana yang memiliki kecenderungan lebih besar untuk merespons imunoterapi kanker secara monoterapi, dan mana yang memerlukan kombinasi dengan obat-obatan lainnya.
Referensi
Chen DS, Mellman I. Immunity. 2013. 39:1-10
Chen DS, et al. Clin Cancer Res. 2012. 18:6580-6587
Keir ME, et al. Annu Rev Immunol. 2008. 26:677-704
Quezada SA, Peggs KS. Br J Cancer. 2013. 108:1560-1565
Data on file, Genentech
Pardoll DM. Nat Rev Cancer. 2012. 12:252-264
Sharma P, et al. Proc Natl Acad Sci USA. 2007. 104:3967-3972
Herbst RS, et al. Nature. 2014. 515:563-567
Powles T, et al. Nature. 2014. 515:558-562